INVASI BEBEK MADURA

Setelah sebelumnya menginvasi Indonesia dengan kelezatan sate-nya, maka dalam setahun belakangan ini, Bebek Madura mulai melesat popularitasnya. Sudut-sudut jalan di pinggiran kota sudah menjadi tempat yang lazim untuk kita melihat tukang bebek Madura berdiri setia menanti pembelinya.

 Meski rasio keberadaannya belum sehebat tukang nasi goreng yang hampir di setiap 10 tarikan nafas ada, namun jumlah tukang bebek Madura bolehlah disandingkan dengan banyaknya jumlah tukang tahu gejrot di jalanan Jabodetabek. Tidak selalu ada dimana-mana, namun notabene sudah mudah untuk dijumpai dan dicari.

Lalu apa yang membedakan bebek Madura dengan bebek goreng lainnya yang sudah hadir lebih dulu dan juga telah diterima di hati ?

Yang pertama, berbeda dengan sajian bebek goreng lainnya yang biasanya disajikan dalam potongan besar (paha atau dada), bebek Madura disajikan dengan bentuk potongan-potongan yang lebih kecil. Biasanya, satu porsi bebek Madura terdiri dari tiga potong, yaitu potongan besar yang banyak dagingnya, potongan kedua yang terdiri dari daging dan banyak tulang, serta potongan ketiga yang lebih dominan tulang dibanding dagingnya.

Gambar

Jangan merasa khawatir bahwa kalian akan mendapat tiga potongan yang isinya lebih dominan tulang dan jangan berharap berlebihan bahwa kalian bakal mendapatkan lebih banyak potongan yang mengandung daging karena sang peracik sudah memisahkan wadah potongan bebek tersebut. Jadi satu porsi pasti akan terdiri dari potongan besar, potongan sedang, dan potongan yang mayoritas isinya tulang.

Penyajian dalam bentuk tiga potongan yang berbeda dengan penyajian bebek goreng pada umumnya ini sendiri mungkin didasari oleh cara memasak bebek Madura. Cara memasak bebek Madura ini lebih tepatnya dikatakan seperti ‘merebus’ potongan daging bebek tersebut ke dalam minyak goreng dalam sebuah penggorengan besar. Dalam setiap satu kali sesi menggoreng, mungkin bisa ada puluhan potongan di dalam penggorengan tersebut.

Meski hanya terdiri dari tiga potong, berbeda dengan bebek goreng yang biasa disajikan dengan potongan lebih besar (dada dan sayap atau paha atas dan paha bawah), bebek Madura tetap menawarkan keistimewaan tersendiri. Yang pertama harganya lebih murah dibandingkan harga bebek goreng di warung lainnya. Rata-rata harga seporsi bebek Madura dengan nasi ada di range 10-13 ribu rupiah. Kalau kurang puas dengan satu porsi bebek? Tinggal nambah, mudah saja solusinya.

Yang kedua adalah soal cita rasa. Bebek Madura menghadirkan rasa pedas yang benar-benar memanjakan selera. Pedasnya bebek Madura adalah pedas yang pas untuk dinikmati di siang hari. Pedas yang membakar semangat dalam diri. Sambal pedas plus berminyak yang ditabur di atas nasi panas adalah godaan terbesar yang mengajak pembeli mengatakan nambah kepada sang penjual.

Selain berisi tiga potong daging bebek, satu porsi nasi bebek Madura juga biasanya dihiasi oleh 2-3 potongan timun. Kegunaan timun ini sendiri diantaranya selain menghilangkan rasa pedas, juga berfungsi sebagai lauk kalau-kalau bebek kalian sudah habis sebelum nasi kalian habis (hahaha).

Gambar

Lain ladang lain belalang. Lain warung bebek, lain rasanya. Tidak semua warung bebek Madura digeneralisir rasanya enak seperti halnya tidak semua orang yang jualan bubur ayam rasanya enak. Tinggal pintar-pintar mencari mana warung nasi bebek Madura yang pas di hati.

Namun satu hal yang pasti ironi yang terjadi sekeluarnya dari warung nasi bebek Madura adalah dompet yang makin tipis dan bibir yang bertambah tebal. Namun semua itu tak jadi soal lantaran ketika perut kenyang maka hati pun senang.

 -Putra Permata Tegar Idaman-

Manjakan Diri di Sea Food Fitri

Gue bisa tahan ngadepin asap knalpot kendaraan, tapi paling gak kuat berhadapan dengan asap makanan. Itulah yang terjadi tiga tahun lalu waktu gue dan tuan puteri melintasi rumah makan sea food fitri di Bekasi. Dalam laju roda dua dengan kecepatan sedang, kami berdua tanpa ragu menembus asap bakaran ikan yang berasal di tepi kiri jalan. Tak sampai tiga detik, asap bakaran ikan itu sudah mengalihkan dunia kami.

Kami menengok bersamaan ke sebelah kiri di saat motor masih melaju dengan kecepatan yang makin menurun. Ramai sekali warung ini, ucap kami bersamaan. Namun karena kami baru saja makan, maka niat untuk berbelok dan mampir harus ditunda hingga minggu depan.

Begitu hari yang dinanti tiba, kami pun tanpa ragu langsung menuju kesana. Kesan pertama, tempatnya ramai dan mungkin pelayanannya akan lama. Namun ternyata, semua datang dalam waktu singkat dan cepat. Pesan sekarang, 5-15 menit kemudian sudah pesanan tersebut sudah hadir di meja makan.

Biasanya, untuk menunggu menu utama datang, kami memesan kerang hijau rebus. Di rumah makan ini, kerang rebusnya sungguh segar menggoda dan satu porsinya cukup untuk dua orang sebagai pemanasan jelang menu utama. Perpaduan kerang hijau dengan bumbu-nya pun terasa sangat pas menggoda, seperti siulan abang-abang kalo ada cewek pake rok mini lewat di depannya, sori maksudnya seperti seperti pas lagi gak punya duit ada temen yang ngasih pinjem duit.

Image

Menu lain yang tak luput untuk menjadi target utama setiap kunjungan kami adalah ikan bakar. Maaf, tak ada fotonya karena secara penampilan ikan bakar ini memang tak menarik dilihat, namun dari segi indera penciuman dan indera perasa, jelas bahwa ikan bakar di rumaha makan ini sangatlah dahsyat. Karena itu, dari sini pun gue jadi terinspirasi untuk membuat peribahasa tentang ikan bakar, yaitu :

“Jadilah Manusia Seperti Ikan Bakar, Dipandang Remeh Saat Tatap Mata Tapi Dahsyat Pada Kenyataannya.”

Selain penyajiannya cepat, ikan bakar di rumah makan ini sangat gurih sampai ke tulang-tulangnya. kalau udah makan ikan bakar ini, rasanya sayang untuk melewatkan sedikit pun daging yang ada di tubuh ikan bakar ini, sebanding rasanya sama rasa sayang ninggalin rumah nenek yang cuma kita kunjungin setahun sekali.

Menu lainnya yang sering gue pesen di rumah makan ini adalah kepiting saos tiram. Karena ukuran kepitingnya tidak terlalu besar, maka jelas harganya bakal menjadi murah. Dan lebih menariknya lagi, murahnya itu bukan murah tapi hari senin depan harganya naik kayak harga apartmen, tapi murah beneran dan stabil. Mungkin baru naek kalo nanti BBM naek lagi (semoga enggak). Dengan ukuran yang lebih kecil, tentu tangan kita jadi lebih mudah untuk merangsek dan mencari sari-sari daging kepiting. Apa? Kalo kecil kurang puas? Tinggal pesen aja dua, hidup gak usah dibikin susah.. Hahahaha..

Image

Di rumah makan ini, masih banyak pula menu lainnya seperti udang bakar, udang saos kecap, udang saos tiram, cumi tepung, cumi saos tiram, yang kalo diceritain satu-satu bakal bisa jadi bahan bacaan untuk nemenin perjalanan dari Bekasi sampe Cawang. Jadi alangkah baiknya langsung aja dateng dan buktikan sendiri. Nama rumah makannya itu rumah makan Sea Food Fitri letaknya di seberang SMP 18 Bekasi dan di samping Rumah Sakit Mekarsari. Anda puas beritahu teman, anda tidak puas, mungkin makanan yang anda pesan masih kurang…

-Putra Permata Tegar Idaman-

indomie, antara rumah dan warung..

Sebelum memikirkan hal-hal berat untuk mencapai bahagia, banyak sebenarnya jalan untuk bahagia dengan cara sederhana. Contoh kecilnya saja adalah dengan makan indomie rebus di kala hujan, kedamaian berhembus dan pikiran pun tenang. Namun yang mungkin jadi pertanyaan banyak orang sejauh ini adalah kenapa indomie rebus di warung indomie akan selalu lebih nikmat dibandingkan indomie rebus hasil kreasi sendiri?

Ada beberapa hal yang menarik untuk diperhatikan dan jadi perbedaan dalam soal ini.

1.Yang pertama indomie di warung itu dimasakkin orang, sementara indomie di rumah masak sendiri

Kalo di rumah harus gedebag-gedebug ambil indomie, nyalain kompor, nyiapin mangkok, ambil gunting, nuang air panas, nunggu mateng, masukin indomie, gunting bumbu, tuang bumbu ke mangkok, matiin kompor, masukin indomie ke mangkok, baru akhirnya bisa makan.

Sementara itu kalo di warung. Dateng tinggal duduk sambil ongkang-ongkang kaki. Ngobrol sana-sini, makan gorengan, eh tau-tau jadi.

Tapi kalo di rumah, gue dimasakin sama pembantu, nunggunya tiduran sambil nonton tipi tapi tetep gak seenak rasa di warung? Oke kalo begitu lanjut poin kedua.

2. Mangkok. Di warung indomie, mangkok yang lazim dipakai adalah mangkok gambar ayam jago atau mangkok yang bertuliskan nama produk penyedap masakan. Intinya, seluruh mangkok di warung indomie punya mangkok yang seragam. Mungkin mangkok ini jadi salah satu rahasia kelezatan indomie di warung indomie. Kenapa ? karena mungkin volume mangkok ini adalah volume ideal untuk perpaduan bumbu indomie dengan kuahnya. Jika pake mangkok lain, mungkin volumenya tidak pas sehingga kadang keasinan atau malah terlalu tawar.

Jadi kalo mau enak makan indomie di rumah, langkah yang harus diambil adalah beli mangkok ayam jago warna putih itu dulu.

3. Lada dan Saos Botolan. Di warung indomie, untuk makan indomie biasanya dilengkapi dengan taburan lada bubuk dan saos botolan yang tergolong murah. Di sini tidak membicarakan faktor kesehatan, namun harus diakui, lada dan saos botolan itulah yang menambah kental kuah indomie di warung indomie sehingga rasanya lebih nikmat.

Jadi kalo mau makan indomie enak di rumah, beli lada bubuk plus saos botolan yang murah itu. Kalo gak mau pake saos, bisa diganti dengan telor yang diaduk sehingga kuah indomie-nya tetap kental.Image